Minggu, 18 Desember 2011

REVIEW JURNAL KOPERASI 12

·  Rayi Kinasih   (25210688)
·  Lestari Setyawati  (24210005)
·  Dewi Kencanawati   (21210903)
·  Ericha Dian N.   (22210387)
·  Syiam Noor W.   (26210798)
·  Nihlah Adawiyah (24210976)
·  Dwikie Bayu Ramadhan   (22210218)




 ANALISIS DAYA DUKUNG UMKM DAN KOPERASI BERBASIS AGROBISNIS PASCA KONFLIK ACEH DAN
DALAM MENGHADAPI ACFTA
(Survai Pada UMKM dan Koperasi Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh)*)
Ishak Hasan




REVIEW JURNAL

Abstrak
Selama konflik Aceh berlangsung hingga ditandatanganinya Perjanjian Damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Republik Indonesia di Helsinki Finlandia 25 Agustus 2005 telah sangat banyak menyita perhatian dan pengorbanan sumberdaya yang tak terhingga nilainya. Pengorbanan dan kerugian yang dialami bangsa Indonesia di Aceh bukan saja terganggunya tatanan kehidupan masyarakat secara keseluruhan, akan tetapi juga rusaknya berbagai sumberdaya penghidupan masyarakat, termasuk kerusakan basis usaha lembaga-lembaga ekonomi rakyat seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan koperasi. Padahal sektor ini, baik pada tataran filosofi, maupun aksi seringkali dijadikan sebagai pilar penting penyangga ketahanan ekonomi bangsa. UMKM dan koperasi sering diusung sebagai sumber kekuatan perekonomian nasional baik dalam kondisi normal maupun dalam kondisi krisis. Kondisi yang dihadapi UMKM dan koperasi di Kabupaten Aceh Tengah relatif berbeda dengan dengan kondisi yang dihadapi oleh UMKM dan koperasi secara nasional. Hal ini disebabkan karena ekses dari konflik bersenjata yang lama di Aceh telah berpengaruh negatif bagi kemajuan usaha UMKM dan koperasi di wilayah ini. Banyak unit dan volume usaha UMKM dan koperasi di Aceh Tengah menurun secara drastis selama masa konflik bersenjata. Sumber-sumber pendapatan masyarakat, khususnya di sektor pertanian menjadi terbengkalai, dengan demikian basis usaha UMKM dan koperasi secara keseluruhan menjadi mandeg bahkan ada yang menutup usahanya. Sampai sejauh ini sebagian besar UMKM dan koperasi Aceh Tengah baik langsung maupun tidak langsung, di hulu maupun di hilir usahanya terkait dengan bidang perkebunan, pertanian tanaman pangan, dan juga peternakan. Basis usaha di atas diperkirakan semakin penting peranannya di masa depan, mengingat permintaan terhadap komoditas tersebut cenderung meningkat, baik lokal, nasional maupun secara internasional. Dalam menghadapi berbagai dampak krisis dan persaingan global ACFTA dewasa ini diharapkan UMKM dan koperasi hendaknya lebih menyesuaikan lagi kinerjanya agar dapat lebih bertahan dan tetap mampu memberikan kontribusinya bagi banyak orang dalam memenuhi berbagai kebutuhannya.

Point-point

1. Kondisi yang dihadapi UMKM dan koperasi di Kabupaten Aceh Tengah relatif berbeda dengan dengan kondisi yang dihadapi oleh UMKM dan koperasi secara nasional. Hal ini disebabkan karena ekses dari konflik bersenjata yang lama di Aceh telah berpengaruh negatif bagi kemajuan usaha UMKM dan koperasi di wilayah ini.
2. Berdasarkan data dari Diskopindag 2008, sektor UMKM di Aceh Tengah telah mendapat suntikan dana mencapai Rp5 milyar yang mampu membantu UMKM dalam mengembangkan usahanya.
3. Hasil penelitian pada 80 unit UMKM dan koperasi Aceh Tengah berkaitan dengan bidang usaha yang menjadi garapan dikelompokkan ke dalam lima jenis usaha, meliputi: (1) Perdagangan sebanyak 37 unit; (2) Industri kecil dan kerajinan sebanyak 21 unit; (3) Pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan) sebanyak 10 unit; (4) Jasa sebanyak 8 unit; (5) Ekstraktif (kehutanan, galian) sebanyak 4 unit.
4. Sebagian besar modal mereka merupakan modal sendiri.
5. Pemda Aceh Tengah melalui Diskopindag telah menempuh berbagai cara, baik dengan melakukan himbauan maupun terjun ke lapangan menjemput bola agar UMKM dan koperasi dapat memperoleh izin usaha secara legal. Hal ini dimaksudkan agar UMKM dan koperasi dapat berusaha secara pasti dengan perlindungan hukum yang kuat dari pemerintah. Dengan adanya izin usaha timbul kepercayaan dari pelanggan dan mitra.

Kesimpulan
Dalam menghadapi berbagai dampak krisis dan persaingan global ACFTA dewasa ini diharapkan UMKM dan koperasi hendaknya lebih menyesuaikan lagi kinerjanya agar dapat lebih bertahan dan tetap mampu memberikan kontribusinya bagi banyak orang dalam memenuhi berbagai kebutuhannya. Belajar dari tegarnya daya hidup UMKM dan koperasi selama ini walaupun dalam gempuran ekonomi global yang keras terbukti masih banyak pihak memberi apresiasi yang tinggi terhadap pentingnya mengembangkan lebih luas lagi jangkauan usaha UMKM dan koperasi guna menjembatani kesenjangan ekonomi yang ada. Hal ini dapat dilakukan asalkan pemerintah bersama masyarakat luas bersinergi bersama dalam mengembangkan UMKM dan koperasi.
Upaya pengembangan UMKM dan koperasi hendaknya dilakukan secara terpadu dan terus-menerus agar UMKM dan koperasi dapat berkembang sesuai dengan harapan. Masih banyak UMKM dan koperasi di Indonesia termasuk di Aceh Tengah memerlukan perhatian dan sentuhan secara khusus dalam berbagai aspek, agar usaha mereka tidak terhenti di tengah jalan. Pemerintah perlu mendorong secara terus-menerus tanpa kenal lelah agar UMKM dan koperasi lebih mandiri dalam segala hal, termasuk penguatan manajemen, permodalan dan pemasaran. Mengingat masih ada sebagian UMKM dan koperasi yang sangat memerlukan proteksi dari pemerintah karena skala usaha dan jangkauan pemasaran masih terbatas. Dengan berkembangnya UMKM dan koperasi maka tingkat pendapatan masyarakat akan meningkat dengan demikian akan berimplikasi positif bagi pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu dalam memajukan UMKM dan koperasi hendaknya saling bersinergi dengan lintas sektor lain agar diperoleh perlindungan dan kekuatan hukum dalam melaksanakan aktivitasnya. Kalau tidak demikian maka UMKM dan koperasi akan sulit berkembang dalam konstelasi dunia usaha yang semakin bersaing ketat saat ini.
Bercermin dari kondisi dan potensi tersebut UMKM dan koperasi di Aceh Tengah hendaknya semakin membaca peluang penting ini untuk memperluas usahanya, misalnya selama ini hanya fokus usaha produksi pada pasar lokal, tetapi sekarang hendaknya bisa berorientasi ke pasar ekspor (pasar regional Asean dan Cina) bahkan negara lainnya di dunia. Hal ini bukan tidak mungkin mengingat begitu besarnya potensi yang dimiliki oleh wilayah ini. Apalagi selama ini Aceh Tengah memang telah menjadi sentra produksi beberapa komoditas ekspor dan juga untuk kebutuhan pasar lokal di Aceh. Letaknya yang strategis sebagai pintu keluar ke pesisir Utara Aceh telah menjadikan Aceh Tengah sangat menguntungkan sebagai hinterland, pemasok berbagai kebutuhan produk holtikultura untuk sebagian wilayah Aceh, Indonesia dan juga untuk negara-negara tentangga yang tergabung dalam ACFTA.


DAFTAR PUSTAKA
BAPPEDA Aceh Tengah. 2008. Profil Kabupaten Aceh Tengah. BAPPEDA Aceh Tengah, Aceh.
Burhan, Umar & Munawar Ismail .1988. Koperasi Produksi. Karunika, Jakarta.
Cobia, David W. 1989. Cooperative In Agriculture. Prentice Hall, New Jersey.
Diskopindag Aceh Tengah. 2009. Laporan Perkembangan UMKM dan Koperasi Aceh Tengah. Diskopindag Aceh Tengah, Aceh.
Diskopindag Aceh Tengah. 2008. Rencana Strategis Diskopindag Aceh Tengah. Diskopindag Aceh Tengah, Aceh.
Ismawan, Indra. 2001. Sukses Di Era Ekonomi Liberal Bagi Koperasi dan Perusahaan Kecil Menengah. Grasindo, Jakarta.
Munkner, Hans H. 1997. Masa Depan Koperasi. Dekopin, Jakarta.
Nasibitt, John and Patricia Aburdene. 1990. Megtrends 2000. Binarupa Aksara, Jakarta.
Nazir, Mohd. 2000. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Pamungkas, Sri Bintang.1996. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Demokrasi Ekonomi dan Pembangunan. Yayasan Daulat Rakyat, Jakarta.
Roopke, Jochen .1992. Cooperative Entrepreneurship. Philips Marburg, Germany
Sekaran, Uma. 2000. Research Methods for Business: A Skill-Building Approach. John Wiley & Sons, Inc., New York.
Schumacher, EF. 1978. Kecil itu Indah. LP3ES, Jakarta.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. LP3ES, Jakarta
Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Produksi. Rajawali Pers, Jakarta.
Syahza, Almasdi. 2010. Percepatan Peningkatan Ekonomi Pedesaan Melalui Pengembangan Koperasi Berbasis Agribisnis di Daerah Pedesaan. http://openpdf.com/ebook/ekonomi-koperasi-pdf.html., diakses Tanggal 1 Maret 2010
Wirasasmita, Yuyun. 2000. Kewirausahaan di Perguruan Tinggi: Makalah UNPAD. Universitas Padjajaran, Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar